Proses bisnis/tatakerja/tatalaksana di lingkungn Universitas Sebelas Maret sering ditandai dengan ketidakjelasan prosedur akibat belum tersedia standar operasi prosedur (SOP) yang jelas di sejumlah unit kerja. Kondisi ini telah mengakibatkan kebingungan dalam menyediakan pelayanan. Oleh karena itu sering ditemukan bahwa unit yang sama merapkan SOP yang berbeda pada isu yang sama; atau sub unit-sub unit yang berbeda-beda pada sebuah unit tertentu memiliki SOP yang berbeda-beda pada isu yang sama; bahkan bahkan unit yang sama akan mengikuti SOP yang berbeda-beda untuk orang yang berbeda pada isu yang sama. Berbagai hal yang seharusnya dapat dilakukan secara cepat seringkali harus berjalan tanpa proses yang pasti karena tidak terdapat sistem tatalaksana yang baik. Konsisi seperti ini mendorong terciptanya perilaku birokrat/pelayan publik yang lebih berorientasi pada hierarki, budaya feodal, gaya elitis dan kurang inovatif dan kreatif. Karena itu, perubahan pada sistem tatalaksana sangat diperlukan dalam rangka mendorong efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pelayanan publik, dan mengubah mental pelayan bublik yang kurang responsif dan inovatif.
Leave a Reply