Seminar Nasional Reformasi dan Keadilan Sosial

Sabtu (30/8/2014), Universitas Sebelas Maret (UNS) gelar seminar nasional bertema “Reformasi Birokrasi dan Keadilan Sosial” dan Pleno Himpunan Indonesia untuk Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) bertempat di Auditorium UNS. Pembicara dalam acara ini adalah mantan rektor Universitas Gajah Mada Sofian Effendi, Wamenkeu Bambang Brodjonegoro, Lukita Dinarsyah Tuwo sebagai Wamen PPN/Wakil Kepala Bappenas, dan dosen Ekonomi UNS Lukman Hakim.

Tepat pukul 9.00 WIB, Rektor UNS yang juga sebagai ketua HIPIIS, Ravik Karsidi, membuka acara ini dengan menyampaikan bahwa organisasi HIPIIS akan berkomitmen kepada pemerintah membantu pembangunan melalui pemikiran maupun gerak langkah langsung di tengah masyarakat, khususnya dalam bidang sosial .Disamping itu, Ravik juga mengucap maaf karena tamu kehormatan presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo, batal hadir karena ada acara lain.

Sofian Effendy menjadi pembicara pertama dengan materi ‘’Reformasi Administrasi untuk Mengatasi Kesenjangan Sosial”. Disini, Sofian membahas soal Indonesia dalam menuju Abad Asia, disparitas sosial semakin lebar hingga reformasi aparatur negara yang menjadi topik utama yang paling sering dibahas dalam seminar ini.

Pemateri kedua, Wamenkeu  Bambang Brodjonegoro , menyampaikan materi “Penguatan Reformasi Birokrasi, dalam Rangka Penguatan Daya Saing Perekonomian Indonesia”. Perkembangan perekonomian global dan domestik menjadi bahasan utama Bambang, dia juga membahas conceptual framework reformasi birokrasi pengelolaan keuangan negara dan dinamika didalamnya.

Lukita Dinarsyah Tuwo menyampaikan tantangan pembangunan nasional kedepan juga masalah dalam perencanaan dan penganggaran. Pembicara keempat, lukman Hakim, memberikan komentar berbeda dengan bahasan ketegaran birokrasi dan tersanderanya presiden mengingat presiden Megawati dan presiden SBY yang menurutnya birokrasi kementrian tidak ada yang berjalan merespon kebijakan mereka.

Selanjutanya rapat pleno HIPIIS dilangsungkan di ruang siding 2 UNS. Pleno ini adalah bukti komitmen HIPIIS yang sudah berusia 39 tahun untuk membantu pembangunan nasional yang sebelumnya sempat vakum dari berbagai kegiatannya. [inang red.uns.ac.id]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*